Assalamu'alaikum wr. wb.
Setiap keluarga insya Allah punya cara sendiri dalam mendidik anak.
Yang susahnya tidak ada sekolah untuk belajar bagaimana cara mendidik anak menjadi anak yang baik.
Akhirnya ya pandai2 ortu (orang tua)nya untuk mendidik anak2nya semampunya.
Tapi kalau serius ingin mendidik anak menjadi anak yang berprestasi, sholeh, pandai bersosialisasi, tentu banyak usaha ortu untuk bisa mendapatkan itu semua.
Apakah melalui banyak membaca buku, tanya sana - sini, mengikuti seminar, dlsbgnya.
Orang yang paling mengerti/mengetahui anaknya adalah ortunya sendiri.
Ortu bukan orang yang super, yang bisa menciptakan anak yang super pula.
Banyak kita lihat orang2 yang sukses, tapi anak2nya tidak sukses dan sebaliknya ortunya biasa2 saja sedang anak2nya sukses (ini lebih baik). Ada ortu dan anak2nya sukses semua (mungkin ini yang paling ok deh).
Tapi orang itu tidak ada yang sempurna.
Banyak kendala, tantangan dan perjuangan untuk menjadi orang yang sukses.
Lalu bagaimana ya jadinya?, supaya kita tidak salah mendidik anak2 (karena anak2 ini kan titipan Allah).
Pengalamanku dalam mendidik 3 anak laki:
1. Waktu anak pertama, aku masih rajin baca banyak buku. Mengikutkan anak untuk les macam2. Ikut seminar, dll. Tapi anak masih belum sesuai harapan, misalnya tidak sepandai anak lain, perkembangannya lambat, yang aku lihat hanya hal2 yang negatif. Belum pandai bersyukur dan menghargai anak. Teori dan praktek tidak sejalan. Alhasil, aku jadi stress.
2. Anak kedua aku mulai kendur. Tidak sengoyo ngurusi anak pertama. Hasilnya, anak ini juga masih berkembang baik dan aku tidak stress.
3.Anak ketiga, lain lagi pengalamannya karena dari kecil anak ini sakit yang agak serius. Perkembangan fisiknya agak telat, tapi aku usahakan perkembangan otak tetap aku latih. Hasil nya ya masih ok2 aja. Lebih banyak ber-hati2, dan banyak tarik ulurnya.
Setelah itu apalagi yang harus diperhatikan?
1. Kenali setiap anak dengan segala kebiasaan, karakter dan kesenangannya.
Setiap anak itu unik. Kita tidak bisa memperlakukan mereka sama dan di-sama2kan.
Jangan suka mem-banding2kan anak satu dengan yang lain.
2. Berikan dan tunjukan cinta kasih kita pada mereka, dengan cara memperhatikan mereka, mendengarkan omongan/keluhan mereka dan selalu mengingatkan mereka untuk melakukan kewajiban2nya, ibadah dan belajar.
3. Usahakan selalu dekatkan diri kita lahir-batin pada mereka. Agar merekapun merasa dekat dengan kita.
4. Berceritalah tentang kita pada mereka, agar merekapun mau bercerita tentang mereka pada kita.
5. Ajarkan tata krama yang baik menurut aturan ketimuran (unggah-ungguh), dan menurut agama.
6. Memberikan nasehat dan koreksi kalau mereka salah, baik yang mereka sudah tau atau yang belum mereka tau bahwa itu salah. Jangan memarahi mereka, karena mereka akan takut bercerita, dan yang parahnya mereka akan berbohong pada ortunya. Merasa tidak nyaman berbicara atau terus terang pada ortunya, mereka lalu curhat pada teman atau pada orang lain, yang belum tentu bisa dipercaya atau malah mencelakakan anak kita, na'udzubillah min dzalik.
7. Biarkan mereka bersosialisasi, berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain, sehingga mereka bisa luwes menghadapi kepada yang muda - tua atau siapapun. Agar mereka bisa belajar memahami orang lain.
8. Bila ada masalah dengarkan dan coba ajak berpikir untuk mencari jalan keluarnya.
9. Ingatkan terutama pada mereka, sukses dan gagal mereka karena usaha mereka sendiri. Tapi dibalik itu ada qodar Allah. Supaya mereka siap dengan segala resiko dan tanggung jawab.
10.Serius beribadah dan berdoa mencari ridho Allah, insya Allah pertolongan Allah akan datang se-waktu2 kita butuhkan. Yakin itu... se-yakin2nya.
11.Belum tentu aturan diatas akan bisa ditrapkan di tiap keluarga, karena anak2 terbentuk watak dan kebiasaan dari mereka kecil. Tapi jangan putus asa. Coba terus mana yang bisa kita lakukan, kalau belum jangan dipaksa kita kendur dulu lalu kita mulai lagi. Jangan kita sendiri menjadi stress.
12.Banyak berdoa untuk kebaikan anak2, ucapan dan doa ortu untuk anak insya Allah akan didengarkan dan dikabulkan Allah, maka hati2 dengan ucapan2 kita. Bicaralah yang baik, memanggil anak dengan nama yang baik dan memperlakukan mereka dengan baik. Karena itu semua menjadi contoh dan doa untuk mereka.
13.Beri contoh yang baik. Jadilah ortu yang uswatun hasanah
Kita sebagai ortu sama2 belajar dan bisa saling sharing.
Masih banyak kesalahan dan kekurangan disana-sini. Belajar dari kesalahan.
14.Jangan gengsi untuk minta maaf pada mereka, kalau kita yang salah.
15.Memuji kebaikan dan perubahan positif mereka.
16.Mengingatkan anak bahwa anak2 harus saling menyayangi, kompak dan saling menjaga.
Aku juga bukan ortu yang sempurna, masih banyak kekurangan, tapi aku terus berusaha agar anak2 bisa menjadi anak yang sholeh, sukses, bahagia, selamat, sehat lahir batinnya, lancar ibadah, pendidikannya dan urusannya dan.....mulia disisi Allah.
Hingga akhirnya kita (orang iman), bisa mencapai tujuan utamanya yaitu:
" semua bisa sama2 masuk surga selamat dari neraka ". Amiin
Selamat berjuang untuk menjadi keluarga yang Sakinah Mawadah wa Rohmah.
Moga2 pemikiran dan pengalaman yang sedikit ini ada manfaat dan barokahnya. Amiin
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Rina Sanitiyoso.